Backup Dan Restore Mikrotik Via Virtual Box
Welcome back to my blog, kali ini saya akan memberitahukan tentang backup dan restore mikrotik.
kali ini saya menggunakan virtual box sebagai mikrotik nya. Jika kita ingin mengupgrade atau mendowngrade mikrotik biasanya data-data terkadang akan hilang, maka dari itu kali ini saya akan memberikan tutorial nya.
Software yang di butuhkan:
Winbox
Virtual Box
ISO Mikrotik
Topologi nya:
1. Pertama-tama pastikan kalian sudah menginstall mikrotik nya terlebih dahulu, jika sudah terinstall, lalu kalian connectan mikrotik nya menggunakan Winbox.
2. Setelah itu kalian pergi ke File, lalu pilih backup.
3. Isi nama file backup kalian, bisa juga memakai password. Setelah itu pilih backup.
4. Jika sudah, akan muncul tampilan backup GUI kalian seperti ini
5. Lalu kita coba membackup menggunakan terminal.
- export file="nama file yang kalian ingin backup" nanti akan otomatis file nya berformat rsc.
5. Ini tampilan backup menggunakan CLI/Terninal, file nya akan berformat rsc.
6. Setelah itu coba kalian pindahkan file backup nya ke folder kalian ataupun desktop kalian, degan cara di drag and drop.
7. Jika sudah, coba kalian buka file backup yang berbasis GUI tadi, nanti hasil nya akan seperti ini. Mengapa hasilnya seperti ini?
Karena file backup yang berbasis GUI/.backup itu menggunakan bahasa mesin /binary.
8. Sedangkan yang berbasis CLI /.src itu berupa script, bisa di baca text editor dan dapat di ubah konfigurasi nya.
RESTORE DATA
1. Pertama kalian harus mereset konfigurasi kalian terlebih dahulu, kalian pergi ke system lalu kalian pilig Reset Configuration.
2. Setelah itu kalian pilih No Default Configuration lalu kalian pilih Reset Configuration.
3. Jika ada pop up seperti ini kalian pilih Yes.
4. Jika sudah tereset kalian connectan lagi mikrotik nya.
5. Kita check apakah masih ada konfigurasi nya, pada IP > Addresses.
6. Lalu kita upload backupan yang sudah kalian simpan tadi. Pergi ke File > Upload.
7. Lalu kalian pilih file yang sudah kalian backup sebelumnya.
8. Sekarang kita import file .rsc nya, ketik perintah:
- import "nama file backup kalian"
9. Jika sudah, kalian check konfigurasi nya, apakah sudah ke restore kembali, kalian pergi ke IP > Addresses. Jika ada IP restore data berhasil.
10 perbedaan antara backup/restore dan import/export.
Backup / Restore |
Export /
Import
|
Isi file tidak bisa di baca text editor.
|
Isi file
bisa di baca text editor.
|
Membackup secara keseluruhan sistem(termasuk user) |
Membackup
seluruh konfigurasi (selain user)
|
Dapat membuat file backup dengan autentikasi |
Tidak dapat
membuat file backup dengan autentikasi
|
Ekstensi file (.backup)
|
Ekstensi file (.rsc) |
Bisa membackup user
|
Tidak bisa
membackup user.
|
File nya berbentuk biner
|
File nya
berbentuk script
|
File backup tidak bisa diedit |
File backup
bisa diedit
|
Bisa reboot secara fisik ketika merestore
|
Tidak bisa reset secara fisik, tetapi dengan script |
Tidak bisa mebackup konfigurasi tertentu, misalnya
backup ip address
saja |
Bisa membackup konfigurasi tertentu, misalnya backup ip address saja |
Tidak perlu reset configuration ketika merestore, cukup
dengan reboot
|
Sangat perlu
reset configuration saat Import, tidak bisa di reboot.
|
Backup Otomatis
Tadi kita sudah mencoba cara membackup manual, sekarang saya akan memberikan tutorial cara mebackup otomatis. Jadi dengan digunakannya fungsi ini kita akan selalu dapat file backup yang terupdate secara berkala tanpa harus melakukan backup manual pada saat saat tertentu
Sekian dari blog saya kurang lebih nya mohon maaf, karena saya juga masih belajar hehe.
Tadi kita sudah mencoba cara membackup manual, sekarang saya akan memberikan tutorial cara mebackup otomatis. Jadi dengan digunakannya fungsi ini kita akan selalu dapat file backup yang terupdate secara berkala tanpa harus melakukan backup manual pada saat saat tertentu
1. Pertama kalian buka menu System > Scripts lalu kalian klik tanda "+" untuk menambahkan script.
2. Kemudian setelah tampilah script terbuka, kalian isi seperti gambar di bawah.
Noted: nama boleh sesuka kalian dan jangan lupa isikan /system backup save name="namafilebackupkalian", pada kolom source.
3. Nanti script akan berjalan, tetapi hanya 1 kali, lalu kita akan membuatnya berjalan secara terus menerus / berkala, kalian pilih menu System > Scheduler lalu kalian klik tanda "+".
4. Pada di tampilan Schedule, isikan konfigurasi seperti di gambar jika sudah klik Apply
Noted:
- Name, nama dari schedule yang dibuat
- Start Time, waktu kapan schedule yang dibuat akan berjalan, pada konfigurasi diatas saya menggunakan waktu Startup yang berarti schedule akan berjalan saat router menyala
- Interval, interval merupakan selang waktu untuk menjalankan script, yang berarti backup otomatis akan melakukan backup secara berkala sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- On Event, pada kolom ini isikan nama script sesuai dengan yang sebelumnya telah kita buat
5. Jika ingin mengecek nya kalian pergi ke menu Files, jika script yang kita gunakan berhasil maka terdapat file backup dengan nama sesuai dengan script auto backup. Dan setiap 5 detik (sesuai interval) maka file backup akan terus terupdate.
Sekian dari blog saya kurang lebih nya mohon maaf, karena saya juga masih belajar hehe.
Leave a Comment